penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan

Suatuvirus dengan materi genetik yang terbungkus oleh pembungkus protein disebut partikel virus atau virion. Morfologi Struktur Virus – Bakteriofage. Virus dapat berbentuk oval, batang (memanjang), huruf T, dan dapat juga berbentuk bulat. Tubuh virus (bakteriofage) tersusun atas kepala, ekor, dan serabut ekor. Kepala Virus Melekatkanvirion ke sel inang; Menyediakan protein bagi virion saat masuk ke sel inang; Asam Nukleat. Menyimpan informasi genetik untuk sintesis protein; Asam nukleat tipe virus RNA(paling banyak), sisanya virus jenis DNA; DNA atau RNA saja di setiap virus; Envelop/Sampul. Envelope: selubung yang mengelilingi kapsid; Hanya beberapa yang Ciridan Sifat Mikroorganisme (468) 13.2. Ilmu-Ilmu Yang Digunakan Dalam Bioteknologi (469) 13.3. Dampak Pengembangan Bioteknologi (472) 13.4 Kultur sel dan jaringan (487) 13.5 Rekayasa Genetik (491) 13.6 Penanggulangan Dampak Negatif Bioteknologi (496) iv. 8. 4November 2015. Penjelasan Lengkap Genetika Bakteri – Ilmu genetika mendefinisikan dan menganalisis keturunan dan perubahan pengaturan dari berbagai fungsi fisiologis yang membentuk karakter organisme. Unit keturunan disebut gen yang merupakan suatu segmen DNA yang nukleotidanya membawa informasi karakter biokimia atau fisiologis Adsorpsiyaitu penempelan virus pada dinding sel inang.; Injeksi/Penetrasi, virus melubangi membran sel, setelah itu virus menyuntikan materi genetiknya (asam nukleat) ke dalam sitoplasma sel inang. Sintesis/Replikasi, materi genetik dari virus akan menonaktifkan materi genetik sel inangnya dan mengambil alih kerja sel inang.DNA dari virus, akan Wo Kann Ich Am Besten Frauen Kennenlernen. terjawab • terverifikasi oleh ahli Materi genetik sel inang akan dibajak oleh materi genetik virus. dan sel inang hanya dimanfaatkan sbg tempat perkembangbiakan virus saja. Istilah virus berasal dari bahasa latin, yaitu “virion” yang berarti racun. Menurut para ahli Biologi, virus dapat dikategorikan sebagai bentuk peralihan antara benda mati dengan makhluk hidup yang disebut dengan metaorganisme. Virus dapat memperbanyak diri, dan untuk melakukan itu ada beberapa tahap reproduksi yang harus ditempuh. Ya, setidaknya ada lima tahap reproduksi virus yang perlu diketahui, meliputi tahap adsorpsi, tahap penetrasi, tahap sintesis eklifase, tahap pematangan, dan tahap lisis. Apa bedanya? Tahap Adsorpsi Adsorpsi adalah tahapan penempelan virus pada sel inang. Virion partikel lengkap virus menempel pada bagian reseptor spesifik sel inang dengan menggunakan serabut ekornya. Reseptor merupakan molekul khusus pada membran sel inang yang dapat berinteraksi atau berikatan dengan virus. Tahap Penetrasi Penetrasi adalah tahapan pemasukan genom materi genetik virus ke dalam sel inang. Selubung ekor berkontraksi membuat lubang yang menembus dinding dan membran sel. Selanjutnya, virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong. Tahap Sintesis Eklifase Sintesis eklifase adalah tahapan perbanyakan genom materi genetik virus dengan menggunakan bahan utama materi genetik sel inang. DNA sel inang dihidrolisis dan dikendalikan oleh materi genetik virus untuk membuat asam nukleat salinan genom dan protein komponen virus. Tahap Pematangan Pematangan adalah tahapan pembuatan dan perbanyakan struktur tubuh virus. Hasil sintesis berupa asam nukleat da protein dirakit menjadi partikel-partikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virus baru. Baca juga Apa yang Kamu Ketahui tentang Siklus Litik Pada Reproduksi Virus? Tahap Lisis Lisis adalah tahapan pecahnya sel inang sehingga virus baru dapat keluar dan siap menyerang sel inang lain. Virus menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang. Rusaknya dinding sel inang mengakibatkan terjadinya osmosis ke dalam sel inang, sehingga sel inang membesar dan pecah. Sementara itu, sebelumnya kita telah membahas mengenai siklus reproduksi pada virus, dimana itu terdiri dari siklus litik dan siklus lisogenik. 1. Siklus Litik Pada daur nini, sel bakteri hancur lisis sehingga disebut daur litik. Perkembangbiakannya dimulai dengan menempelnya virus pada bakteri. Enzim virus melarutkan dinding sel bakteri sehingga terbentuk lubang dan melalui lubang tersebut, virus memasukkan DNA-nya ke dalam bakteri. DNA virus yang telah masuk ke dalam bakteri mengambil alih tugas DNA bakteri dengan menghancurkan DNA bakteri tersebut. Setelah itu, di dalam tubuh bakteri disintesis DNA, protein pembungkus, dan bagian-bagian tubuh virus lainnya satu sel bakteri cukup untuk membentuk 300 virus baru. Setelah virus baru terbentuk, dinding sel bakteri hancur lisis sehingga virus yang baru terbentuk akan keluar dan menginfeksi bakteri lain. Berikut tahapan-tahapan daur litik a. Adsorpsi penempelan virus pada inang b. Injeksi/penetrasi penyuntikan materi genetik virus ke dalam sitoplasma sel inang dengan cara membuat lubang pada membran sel inang dengan enzim hidrolitik di dalam lisosom c. Sintesis/replikasi pembentukan virus baru di sel inang d. Perakitan menyelubungi molekul-molekul protein yang sudah terbentuk dengan kapsid sehingga menjadi tubuh virus yang utuh e. Litik penghancuran membran sel inang menggunakan enzim hidrolitik di dalam lisosom sehingga virus-virus dapat keluar dari sel inang tersebut. 2. Siklus Lisogenik Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel inang, dengan kata lain virus berintegrasi atau menggabung atau menyisip ke dalam kromosom bakteri, integrasi DNA virus ke DNA inang membentuk rekombinasi yang disebut profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi tertentu dapat menghasilkan faga aktif yang melisiskan inangnya dikarenakan adanya pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara litik. Pada siklus lisogenik terjadi peristiwa berikut tidak terbentuknya virion baru. sel inang mengandung profga gabungan DNA virus dengan kromosom sel inang. sel inang tidak rusak atau tidak mati, bahkan dapat membelah diri. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiKelas 10Reproduksi VirusTahap Reproduksi VirusVirus You May Also Like Abstract Virus adalah suatu patogen obligat yang hanya bisa berkembangbiak di dalam sel hidup. Tidak seperti organisme hidup yang memiliki kromosom DNA dan enzim-enzim untuk proses replikasi, transkripsi, translasi, dan lain-lain, virus hanya terdiri dari asam nukleat baik itu DNA ataupun RNA dan coat protein untuk melindungi genomnya. Beberapa virus memiliki struktur tambahan seperti envelop dan membawa beberapa enzim seperti RNA-dependent DNA polymerase yang diperlukan untuk siklus replikasinya dan yang tidak disediakan oleh inang. Pada umumnya, replikasi virus terdiri dari tahap penempelan, penetrasi, uncoating, biosintesa, maturasi, dan pelepasan. Perbedaan proses perkembangbiakan antara berbagai jenis virus terutama adalah pada tahap biosintesa. Apabila dalam proses replikasi ini genom virus terintegrasi ke dalam kromosom inang maka bisa menyebabkan kanker. - Virus adalah agen patogen yang mempunyai ukuran tubuh sangat kecil dengan diameter berkisar antara 20-400 nanometer nm. Berbeda dengan bakteri yang memiliki dua jenis asam nukleat, virus hanya memiliki satu jenis asam nukleat yaitu, DNA atau satu kesamaan virus dengan makhluk hidup lainnya adalah kemampuan virus bereproduksi. Proses virus memperbanyak diri atau bereproduksi disebut juga dengan istilah replikasi. Sebabnya, cara virus berkembang biak atau bereproduksi adalah dengan replikasi perbanyakan diri di dalam sel disebut makhluk hidup yang bersifat parasit obligat intraseluler karena ia membutuhkan sel inang dalam melangsungkan hidupnya dan bereproduksi. Keberhasilan virus dalam berkembang biak bergantung pada jenisnya dan kondisi ketahanan sel inang. Virus memiliki struktur tubuh bagian luar berupa protein reseptor yang berfungsi buat penempelan di bagian tubuh sel inang. Berkat sel inang itu, virus memperoleh energi dan bahan untuk sintesis protein yang membantunya bereproduksi memperbanyak diri. Baca juga Penjelasan Metabolisme, Proses Kimia dalam Sel Tubuh Makhluk Hidup Asal-usul Cacar Monyet serta Cara Penularan Monkeypox dan Gejalanya Dalam kasus infeksi Covid-19, sebagai contoh, sel tubuh manusia dan beberapa jenis hewan dapat menjadi inang bagi virus corona. Penularan dan penyebaran Covid-19 pada kenyataannya menjadi sarana bagi virus corona untuk melangsungkan hidup dan berkembang biak. Terdapat dua jenis cara replikasi virus, yakni siklus litik dan lisogenik. Sebelum memahami proses replikasi virus dengan siklus litik dan lisogenik, ada baiknya mengetahui ciri-ciri virus lebih Virus sebagai Makhluk Hidup dan Penjelasannya Virus pada dasarnya memiliki ciri-ciri seperti makhluk hidup lainnya karena mampu memperbanyak diri. Namun, virus juga bisa dianggap bukan bagian kelompok mahluk hidup karena tidak memiliki organel-organel seperti sel hidup. Mengutip penjelasan dalam Modul Biologi Kelas X, setidaknya terdapat 3 ciri virus sebagai makhluk hidup. Pertama, virus membutuhkan asam nukelat untuk bereproduksi atau memperbanyak dirinya. Satu partikel virus yang lengkap disebut virion. Adapun virion tersusun atas asam nukleat dan coat yang disebut kapsid tersusun atas subunit protein identik yang disebut kapsomer. Bagi virus, asam nukleat berperan penting dalam proses replikasi atau memperbanyak diri dalam sel inangnya. Tanpa asam nukleat, virus tidak akan bisa menjalankan perintah penyusunan partikel secara lengkap. Kedua, virus berupa partikel lengkap disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja. Karena itu, berdasarkan pada jenis asam nukleat penyusunnya, virus bisa dibedakan menjadi 2 kelompok utama, yaitu virus DNA dan virus RNA. Perbedaan utama virus DNA dan virus RNA ada pada jenis asam nukleat yang dikandungnya. Virus DNA memiliki jenis asam nukleat berupa asam deoksiribonukleat DNA. Adapun virus RNA adalah jenis virus yang memiliki asam nukleat berupa asam ribonukleat RNA. Ketiga, virus bersifat aseluler tidak mempunyai sel. Tidak seperti organisme hidup lainnya, virus tidak memiliki dinding sel, membrane sel, sitoplasma, inti sel, serta organel sel lainnya. Cara Reproduksi Virus secara Litik dan Tahapannya Cara reproduksi virus melalui siklus litik bisa terjadi jika sel inang memiliki ketahanan yang lemah. Maka itu, pengertian siklus litik adalah jenis proses replikasi virus yang disertai matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus baru Pada siklus litik, replikasi virus dimulai dari tahap pelekatannya di sel inang. Lalu, tahap penetrasi asam nukleat virus ke dalam sel inang terjadi. Proses itu kemudian dilanjutkan dengan asam nukleat virus menstimulus sel inang agar melakukan sintesis asam nukleat untuk dirakit jadi komponen virus baru. Proses siklus litik diakhiri dengan sel inang yang pecah dan mengeluarkan banyak virus baru. Seluruh tahapan dalam siklus litik berlangsung dengan cepat. Dapat dirumuskan bahwa terdapat 5 tahapan reproduksi virus di siklus litik, yakni adsorpsi, penetrasi, sintesis eklifase, pematangan, dan lisis. Berikut ini penjelasan tentang masing-masing tahapan siklus litik Tahap Penempelan atau AdsorpsiTahap ini merupakan tahap penempelan receptor binding protein virus dengan reseptor permukaan sel inang. Setiap virus biasanya mempunyai molekul receptor berbeda-beda, seperti protein untuk Picornavirus atau Orthomyxovirus. Tahap Adsorpsi juga biasa disebut sebagai proses Tahap PenetrasiDi tahap penetrasi, selubung ekor virus berkontraksi untuk membuat lubang dengan menembus dinding dan membrane sel inang. Saat tahap ini terjadi, virus akan mentransfer materi genetiknya asam nukleat melalui lubang tersebut, sehingga kapsid virus menjadi Tahap Sintesis EklifaseDalam tahap ini terjadi pembentukan asam nukleat salinan genom beserta komponen-komponen virus dengan cara menghidrolisis DNA sel Tahap PematanganKetika memasuki tahapan ini, dengan menggunakan asam nukleat dan protein, terjadi perakitan partikel-partikel virus untuk membentuk banyak virion Tahap LisisDi tahapan Lisis, terjadi pemecahan dinding sel menggunakan bantuan enzim lisozim dengan cara merusaknya. Dengan begitu, virus baru akan keluar dan menyerang sel Reproduksi Virus secara Lisogenik dan Tahapannya Berbeda dengan siklus litik, siklus lisogenik terjadi jika sel inang memiliki ketahanan yang tinggi dibandingkan daya infeksi virus. Akibatnya, sel inang tidak segera pecah, bahkan dapat bereproduksi membelah dengan normal. Dalam siklus lisogenik, terjadi replikasi genom virus, tetapi tidak menghancurkan sel inang. Tahapan-tahapan replikasi virus dalam siklus daur lisogenik ialah adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan, serta sintesis. Berikut penjelasan Tahap Penempelan atau AdsorpsiDalam tahap adsorpsi dan infeksi ini, virion akan menempel pada reseptor spesifik permukaan sel inang dengan menggunakan bagian serabut Tahap PenetrasiDi tahap penetrasi ini, virus akan menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus menjadi kosong mati.3. Tahap PenggabunganSaat tahap penggabungan terjadi, materi genetik virus bergabung dengan sel inang membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada pada fase tidak aktif, tapi ada sedikitnya satu gen yang selalu aktif. Gen aktif tersebut berfungsi mengkode protein reseptor. Protein reseptor berfungsi menjaga agar gen-gen profag tidak Tahap PembelahanJika sel inang membelah, setiap anakannya akan mewarisi profag. Profag dapat diinduksi menjadi aktif, sehingga mengakibatkan terjadinya daur siklus lisogenik dalam proses replikasi Tahap SintesisReplikasi virus secara lisogenik pada akhirnya memasuki tahap sintesis. Di tahap ini, profag akan aktif dan keluar dari kromosom sel inang sehingga DNA sel inang hancur. Kemudian, terjadi fase replikasi DNA bakteriofag, sintesis bagian-bagian tubuh virus, dan seterusnya seperti di daur litik. - Pendidikan Kontributor Ruhma Syifwatul JinanPenulis Ruhma Syifwatul JinanEditor Addi M Idhom BerandaPerhatikan gambar replikasi virus secara lisogenik...PertanyaanPerhatikan gambar replikasi virus secara lisogenik berikut! Berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor ....Perhatikan gambar replikasi virus secara lisogenik berikut! Berdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor .... PembahasanBerdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor 3 . Tahapan replikasi virus lisogenik antara lain adsorbsi virus menempel sel inang injeksi virus memasukkan materi genetik ke sel inang penggabungan materi genetik virus menngabungkan diri dengan materi genetik inang pembelahan sel inang membelah diri sintesis pembentukan bagian tubuh virus perakitan menyusun bagian tubuh virus lisis sel inang pecah dan virus baru keluar dari inangBerdasarkan gambar tahap penggabungan materi genetik virus dengan materi genetik sel inang di tunjukkan nomor 3. Tahapan replikasi virus lisogenik antara lain adsorbsi virus menempel sel inang injeksi virus memasukkan materi genetik ke sel inang penggabungan materi genetik virus menngabungkan diri dengan materi genetik inang pembelahan sel inang membelah diri sintesis pembentukan bagian tubuh virus perakitan menyusun bagian tubuh virus lisis sel inang pecah dan virus baru keluar dari inang Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!26rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!INIndah Nasywa SalsabilaJawaban tidak sesuai Pembahasan tidak menjawab soal©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

penggabungan materi genetik virus dan sel inang akan mengakibatkan